Dulu, saya sangat tertarik program pertukaran pelajar, pendelegasian ke luar negeri dan sebagainya. Intinya, pergi ke suatu negara, menikmati panorama negara tersebut, dan tentunya disponsori. Saya ingin ikut pendelegasian melalui seleksi yang cukup ketat sebagai alasan bagi diri saya sendiri bahwa saya berhak mendapat kesempatan itu. Meski dengan beberapa kali penolakan, saya tetap ingin pergi atas nama prestasi.
Kemarin, saya sempat terbesit untuk meninggalkan semua mimpi ke luar negeri. Berkutat dengan apa yang ada di sekitar saya saja dan melupakan semua itu. Saya merasa hal semacam itu kurang ada hubungannya dengan profesi yang kelak saya ingin jalani. Beberapa jalur untuk memudahkan saya ke luar negeri saya abaikan. Ada sesuatu yang belum saya pahami saya saat itu sehingga saya enggan mengambil langkah.
Hari ini, saya tertegun melihat foto-foto kenalan saya mengenai tur pendelegasian mereka ke luar ngeri. Akhirnya saya memahami sesuatu. Mungkin bukan saatnya saya ikut program delegasi dan sebagainya. Tidak tepat secara waktu,finansial, kebutuhan, dan mimpi saya saat ini. Rasanya terlalu berat jika saya berpergian dengan disponsori oleh pihak lain selain saudara saya bila saya tidak bisa menularkan pengetahuan dan kebahagian saya bila saya pergi ke sana.
Ada perkuliahan pendidikan dokter yang mulai menyita jiwa saya. Menyandera batin dan raga ini dengan jadwalnya yang padat. Ada cita-cita yang ingin saya perjuangkan sebagai seorang dokter. Akan ada perjalanan panjang yang akan saya tempuh sehingga saya tidak bisa lalai sedikitpun. Saya harus memendam keinginan itu demi keinginan yang lebih besar. Maafkan saya, Dini.
Besok, saya berharap jika saya merasa jenuh dengan apa yang saya perjuangkan hari ini saya akan pergi melepaskan penat dan memenuhi impian saya yang saat ini coba saya pendam. Saya akan berpergian dengan usaha dan kalau bisa dengan tabungan yang saya miliki. Lalu, saya akan bersyukur. Setidaknya apa yang saya perjuangkan saat ini kelak masih bisa mengantarkan saya ke impian atau obsesi terpendam.
2 komentar :
just believe that one of your dreams will give you another dream.
mungkin belum sekarang, tp slalu ada jln menuju roma, din..
semangat din...
Posting Komentar