Rabu, 27 April 2011

Tambah Ilmu Selagi Muda

Pelatihan, pelatihan, dan pelatihan. Waktu masih maba dulu, saya sangat malas berhubungan dengan yang namanya pelatihan. Awalnya sih, malas ikut pelatihan atau yang akrab disapa 'pengkaderan'. Sederhana saja, saya merasa sudah cukup muak berorganisasi semasa SMA dan targetan saya ke depan ialah akademik, bukan organisasi. Tapi saya cuma bisa berencana, dan Allah punya rencana lain. Yup, sekali lagi saya 'terjerumus', hehehe.

Beberapa hari belakangan ini, saya baru saja mengkuti "Latihan Kader Kesehatan Nasional" oleh Bakornas LKMI HmI. Kebetulan Makassar jadi tuan rumah untuk pelatihan kali ini. Sebenarnya saya sempat bimbang mau ikut apa tidak, terlebih karena sehari setelah kegiatan diadakan ujian final sistem Urogenital. Dengan campuran rasa ingin menambah ilmu, menambah teman, tanggung jawab karena sudah janjian ikut sama Resty dan arahan senior, akhirnya saya ikut juga. Alhamdulillah, menyenangkan. Setidaknya saya bahagia selama kegiatan ini (dilihat dari seberapa sering saya loncat-loncat kecil, hehehehe).


LK Kes Nas Perdana dan dilaksanakan di Pusat Diklat Perindustrian, Makassar :D


Selain bertemu dengan teman-teman dari cabang LKMI HmI lain (Padang, Jakarta Raya, Depok, Ciputat, Manado) maupun teman secabang (yang dulunya tidak saling kenal menjadi akrab), saya juga berkesempatan menjalin silahturahmi dengan pengurus bakornas yang sebagian adalah senior-senior di komisariat. Ada beberapa senior yang 'mudik' dari jakarta karena mengurus kegiatan ini, seperti kakak-kakak pejuang baksosnas yaitu kak Ardi, kak Ukki, kak Uchie, dan kak Halik alias kak Hatam yang akhirnya bisa bertemu langsung setelah lebih dulu lomba cerdas cermat ria lewat bbm. Sekalai lagi dan tentu saja saya tetap jadi objek adik-tertindas mereka, hahaha.

Setelah pelatihan yang lumayan melelahkan, kita sempat rekreasi alias jalan-jalan bersama. Mulanya rekreasi di Bantimurung, lalu jamuan makan di rumah kak Halik, menemani teman-teman peserta lain berbelanja di Jl. Somba Opu, dan menghabiskan malam di anjungan pantai Losari. Di Anjungan pantai Losari, kita sempat naik bebek-bebek (akhirnya rasa penasaran saya terhadap bebek-bebek anjungan terjawab, hehehehe), dikerumuni adik-adik pengemis yang sedikit maksa, menonton pengamen yang punya gala ala anak-anak distro, dan tentunya berfoto-foto ria.

Awalnya saya kira acara rekreasi cuma sebentar cuma sebentar, makanya saya menculik Surya dan Mula untuk mengantar Saya, Resty, dan Kak Akbar yang menyusul karena urusan kuliah dan ujian. Ternyata sampai malam, bahkan mereka masih melanjutkan acara sampai tengah malam setelah saya diantar pulang. Ironisnya, kak Upik sampai kira hapenya hilang, padahal tadi hapenya sudah Saya dan Resty titipkan ke Akbar supaya diserahkan ke Kak Upik sebelum kita menyusul ke Bantimurung. Rupanya, pas sudah di maros, kak Akbar baru ingat soal amanah tadi. JAdilah sepanjang perjalanan di rekreasi Saya, Resty, Mula dan Surya menindas kak Akbar yang keburu takut 'dihabisi' sama kak Upik, hahahaha.


Jalan-jalan sampai malam :D


Mengikuti pelatihan seperti ini memang menyenangkan tapi tentu saja tetap membawa beban amanah untuk diaktualisasikan di kehidupan nyata. Bukankah kita latihan supaya ketika 'ujian' bisa sukses? Selagi muda, tidak ada salahnya menimba ilmu. Sudah tua pun, pelatihan masih tersedia buat kita misalkan petihan kepemimpinan untuk PNS seperti yang sekarang Papa ikuti selama hampir 2 bulan ini. Yah, kalau sudah terbiasa sejak muda pasti akan lebih santai dan bisa mengikuti ritme dan tahu cara 'kalasi', hehehe. Iman Ilmu Amal Padu Mengabdi, Yakin Usaha Sampai :)

Sabtu, 09 April 2011

Pilihan dan Memilih

Sebenarnya, malam ini saya tidak punya niatan untuk nge-posting di blog malam ini. Tadi saya tidak sengaja log in di laptop yang selalu terkoneksi dengan internet dan akhirnya banyak chat yang masuk dengan suksesnya. Salah satunya adalah chat dari seniorku yang galau akan pilihan hatinya. Dia sedang dihadapkan dengan kebimbangan perasaan dan pilihannta terhadap beberapa wanita yang ada di hidupnya sekarang dan beberapa kali dia condong ke wanita yang satu lalu ke wanita lainnya. Sebagai seorang wanita, tentu saja saya tidak setuju dengan sikapnya yang seperti ini. Tanpa tersadar saya mengetik saran yang sebenarnya justru untuk saya sendiri.

Allah dengan Maha Pemurahnya memberikan kita pilihan-pilihan dalam hidup kita termasuk dalam hal perasaan. Manusia hidup dengan MEMILIH SATU belahan jiwa dan menjalani satu pilihan untuk kemudian bersama dengan pilihan tadi memilih pilihan pada kasus lain. Misalnya XX memilih memberikan hatinya pada YY dan kemudian menjalani hari dengan YY untuk memilih pilihan lain pada hidupnya (pekerjaan, karir, keluarga, maupun pilhan untuk tetap bersama dengan YY diantara masalah yang ada). Manusia tidak bisa terus-terusan bimbang akan pilihannya lalu berharap pilihan itu terus ada. Konsekuensi dari sikap bimbang adalah pilihan-pilihan tersebut akan tambah memusingkan dan tiba-tiba pilihan-pilihan itu hilang satu persatu. Waktu terus berjalan dan pilihan-pilihan itu punya masa "expired". Kira-kira inilah yang tadi saya ketik.

Setelah mengetik kata "expired", saya baru sadar sepertinya saran ini juga sangat 'klik' dengan saya. Saya jadi teringat kata-kata Putri bahwa sebenarnya apa yang kita butuhkan untuk solusi masalah kita ada di diri kita sendiri (Allah telah memberikannya). Ketika kita 'curhat', cenderung kita hanya ingin meringankan perasaan hati dengan berbagi dan mendengarkan saran dari teman yang sesuai dengan jawaban hati kita sendiri tadi. Kali ini, saya menemukan sindiran untuk saya dalam saran saya terhadap masalah orang lain. Ya, ya, ya. Tanpa disadari saya telah melakukan apa yang saya tidak sukai, menjadikan perasaan orang lain pilihan-pilihan.

Banyak hal yan ingin saya pelajari saat ini. Bagi saya, kita harus bergerak ke arah positif demi yang kita tuju. Saya ingin belajar dan mahir memasak menu-menu yang lebih rumit. Saya ingin belajar demi pendidikan saya. Saya ingin belajar berenang demi banyak hal. Saya ingin belajar menabung supaya saya tidak terlena dengan fasilitas dari orang tua saya dengan menghamburkan uang. Ya, saya masih ingin memperbaiki diri dan menunggu pilihan-pilihan lain berguguran dan tersisa satu yang saya tuju. Yakin Usaha Sampai :)

Senin, 04 April 2011

Selepas Acara

Tidak terasa minggu depan sudah Mid Test "Sistem Urogenitalia" dan (yup) saya belum siap. Rasanya baru kemarin ujian final Respirasi, eh, sudah ujian lagi. Nasib.. Nasib.. Berbanding terbalik dengan kehidupanku yang dipenuhi rutinitas akademik, teman-teman seangkatan LKTM Ekonomi -ku (PROVOCATE) malah lagi sedang sibuk pemilu raya. Yah, lumayan banyak diantara anggota PROVOCATE yang ikut sebagai calon ketua himpunan dan ketua senat. Wah, wah, wah. Memang selalu ada cerita lanjutan selepas acara. Semoga berhasil, guys!


Provocate :: peserta Latihan Kepemimpinan Tingkat Menengah Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. :D


Bagaimana dengan pemilu raya di KEMA FK Unhas? Yup, sejauh ini belum ada calon 'pasti' alias calon yang betul-betul menyatakan bercita-cita menguatkan KEMA dengan cara menjadi Ketua BEM. Belum ada calon dan kubu sejauh ini. Tapi tim pendahulu Pemilu Raya sudah terbentuk dan angket sepertinya sudah akan disebar. Begitupun dengan SINOVIA yang rencananya mau mengangkat topik ini di buletin magang. Sepertinya isu pemilu raya sudah semakin dekat dan mulai mencair dari bekuannya.

Sejauh ini, situasi masih tenang, aman dan terkendali. Semua badan khusus sedang menjalankan perekrutan dan belum ada tanda-tanda keberpihakan atau pembuatan kubu. SINOVIA masih menjalankan magang sehingga bilik kecil ramai dikunjungi. Berbeda dengan tahun lalu saat saya masih magang, permainan yang sedang populer dimainkan di bilik bukan uno kartu lagi melainkan uno balok. Intinya tetap, UNOVIA, hahaha.

Yup, saya sedikit insomnia malam ini. Banyak hal lucu nan ajaib yang saya tonton dari layar datar begitupun dengan hal agak serus. Malam ini saya dapat sms tentang sebuah quote di film "A Walk to Remember". Masih ingat film ini? Yup, film cerita cinta si gadis penderita leukimia dan preman insaf itu (lho? kok serasa FTV Indonesia).
Love is always patient and kind. It is never jealous. Love is never boastful or conceited. It is never rude or selfish. It does not take offense and is not resentful.
Sebagai orang yang tidak begitu mengerti falsafah cinta atau apapun itu, Saya belum mengerti arti dalam untaian kata ini. Ada yang paham?

Lalu malam ini ditutup dengan BBM salah alamat dari teman kecilku yang super galau di tengah malam ini. Isinya "Sayaaaaaaanggggg" . Rupanya dia salah BBM karena tidak pakai kacamata pas ngetik, hhahahaha. Malam-malam memang waktu yang tepat buat galau (bagi yang berminat). Lihat saja, timeline twitter jadi sentimentil nan galau semua. Sepertinya akan ada tendensi bahwa orang begadang bukan karena insomnia tapi karena galau, hahahaha.