Selasa, 27 Juli 2010

Curhat

Terkadang saya ingin berkata, "Tolong jangan perhatikan saya"
"Tolong jangan tersenyum karena saya"
"Tolong jangan berpendapat tentang saya"
"Tolong jangan membuat saya berpikir bahwa saya istimewa padahal kamu berpikir tidak"
"Tolong jangan memanggil nama saya"
"Tolong jangan membuat pipi saya merah merona"
"Tolong jangan menampakkan ekspresi yang saya baca sebagai pesan bahwa kamu senang melihat saya di sini"

Yang saya mau itu
"Cukup beri saya perhatian"
"Cukup peduli pada saya"

Bukan seperti hal yang kamu tunjukkan kepada saya

Lalu terkadang saya berdamai dengan diri sendiri,
"Biarlah, yang penting saya bahagia dengan pipi yang merona ini"
"Biarlah, paling tidak dia senang melihat saya"
"Biarlah, asal dia tertawa melihat tingkah saya"

Walau sekarang tidak ada harapan lagi,
Tidak ada gunanya lagi

Kamis, 15 Juli 2010

Demo Ekskul dan sebagainya

Satu kalimat tersensitif sejak liburan ini bagi saya adalah "Din, tambah gemuk ya?". OMG! Rasa a marah, jengkel, dan malu bercampur aduk dalam sepersekian detik sesudah kalimat itu terlisankan. Bagiamana tidak, berat badanku naik seiring kerakusanku selama liburan. Tapi, hari ini saya bisa sedikit lega karena sudah turun 2kg. Walaupun setelah itu kalap makan triple cheese burger, hehehe.

Kamis lalu, saya bernostalgia di SMA saya tercinta. Saya datang pagi-pagi kayak anak sekolah demi nonton demo ekskul di MOS SMAN 17 Makassar. Penampilan MB GS 17 lagi-lagi membuat saya ingin bermarching ria, bercolourguard ria lebih tepatnya :) . Meskipun cukup menyebalkan cuma boleh nonton dari Aula. Kali ini lumayan banyak alumni yang datang dan serasa mengembalikan memori SMA dulu. Hari itu saya bertemu dengan senior yang menjadi alasan saya mau masuk Jubel, hahahaha. Cinta monyet gila!

Setelah penampilan, saya masih tinggal di Jubel untuk reuni dengan teman-teman angkatan saya. Bersenda gurai, gosip, berfoto dan rapat angkatan menjadi agenda di hari itu. Kami merapatkan masalah buku tahunan yang tidak jua ada. Alhasil, akhir bulan ini akan diadakan bazaar untuk pencarian sisa dana yang belum terkumpulkan. Yah, semoga masalah ini cepat selesai :)


Beda ekskul tapi tetap ompak soal gifo, hehehe :D



Penonton resah Demo Ekskul :p


Tidak lupa, saya dan beberapa teman saya yang kebanyakan anak Marching sarapan bersama di Popsa. Agak aneh sih, tapi suasana Popsa di kala pagi cukup menyenangkan. Sayang yang ikut hari itu cuma Saya, Dina, Dhini, Ebil, Mage', Annis, Sair dan Arya. Semestinya, lebih banyak lagi supaya lebih seru. Meskipun begitu, sarapan bareng mereka cukup membuat saya tertawa sambil makan, hahaha.

Pengumuman SNMPTN baru saja diumumkan kemarin. Ada banyak kekecewaan dan ada juga kelabilan dari mereka yang lulus. Ada yang lulus pada pilihan pertama tapi masih mengharap STAN. Ada yang tidak lulus di pilihan pertama (kebanyakan adik kelasku sih milih FK UH) dan masih berharap lulus. Ada yang tidak lulus dan berusaha berbesar hati menunggu STAN atau JNS. Ada juga teman kuliah saya yang lulus di fakultas kedokteran di Jawa. Kebanyakan dari mereka labil akan pilihan mereka. Hal ini membuat saya bersyukur sudah menetapkan hati di tempat saya kuliah sekarang. Terima kasih, Allah :D

Sejauh ini, rencana liburan ke Bali sepertinya tinggal kenangan. Ada rencana lebih menjanjikan, liburan ke Jakarta-Bogor-Bandung. Apapun itu, sumpah saya mau sekali liburan. Apalagi kalau bareng sama sahabat-sahabat labilku tercinta :) . Semoga jadi, Amiin.

Senin, 12 Juli 2010

Tak Terduga

Malam ini, ok ralat pagi ini saya lagi rajin-rajinnya nge-posting. So, biarlah isi kepala saya ini pecah di diari digital ini. :)

Memang menjadi ciri khas saya untuk melakukan hala-hal yang tak terduga, unexpected and unpredictable. Alhamdulillahnya selama ini ke arah yang baik. Sudah banyak korban orang yang terheran-heran dengan tindakan yang saya ambil. Basicly, saya adalah orang yang selalu melihat 'other way' alias tidak mudah tertebak oleh orang lain. Saya akui, saya ini tidak lihai dalam menyembunyikan apalagi berbohong. Tapi, bukan berarti langkah saya mudah terbaca.

Setiap tindakan atau pilihan yang saya ambil tentunya sudah saya pertimbangkan dengan matang. Meskipun, saya juga tidak memungkiri ada kalanya saya labil dan terkesan plin-plan. Tidak jarang saya mengambil pilihan yang bukan favorit orang-orang di sekitar saya. Namun, berikutnya akan terbukti bahwa pilihan saya sudah tepat. Jadi, jangan terlalu banyak memprediksikan tindakan saya. :)

Sedikit Cerita tentang Masa Abege :)

Liburan kali ini saya habiskan di depan televisi. Nonton infotaiment yang beritanya diulang-ulang, acara musik yang live tapi kok lipsync, sinetron prime time kesukaan ibu-ibu, sampai sinetron pas sore yang digandrungi abg-abg.an. Dan, oh tidak. Betapa labilku, sekarang saya lagi tertarik sama sinetron abege-abegean lagi alias sinetron "Arti Sahabat". Yup, lagu lama sih alias yang dijual itu cinta-cintaan anak SMA dari segi labilnya mereka. Unfortunatelly, it never exist in my real life. :'(

Sampai sekarang sih cuma liat sekilas sinetron AS itu. Menurut adik sepupuku yang masih SMP, teman-temannya lagi tergila-gila nonton sinetron AS. Cukup membuat saya bernostalgia dengan sinetron masa SMP saya yaitu "Inikah Rasanya?" dan kecupuan serta kelabilan diriku masa itu yang tergila-gila terbuai sinetron abg.an. Betapa saya tergila-gila sama pemain utamanya, well inisial aja ya, GM dan betapa saya merasa kehidupan cinta di SMP saya akan begitu juga. Hahahaha


Ini foto yang berhasil saya dapat dari internet untuk sinetron Arti Sahabat. Pemainnya masih abege *yailah :P


Ini poster satu-satunya yang saya dapat dari Internet untuk sinetron Inikah Rasanya? kalau dilihat dari posternya, ini bukan poster sinetronnya melainkan yang extra stories-nya. :)


Waktu zaman saya SMP, sinteron itu cuma sekali seminggu, jadi kesannya dinanti-nantikan dan sayang banget kalau ketinggalan. Nggak sama sinetron sekarang yang setiap hari dan otomatis jumlah episodenya banyak. Kesannya semua adegan diperpanjang, jadi nggak rugi kalau ketinggalan satu episode. Apalagi sekarang kelihatannya pengambilan gambarnya nggak kayak dulu, sekarang cuma seadanya. Paling yang kelihatan cuma muka pemainnya itupun dalam satu adegan para pemain tidak satu frame. Tapi, syukurnlah sinetron AS nggak gitu. Selidik punya selidik, ternyata sama-sama dibuat dalam satu rumah produks sama IR?, pantas.

Lanjut soal sinetron abege vs kehidupan nyata saya, rasanya tidak ada sinetron yang pas dengan saya. Paling tidak, yang bisa membuat saya berkata dalam hati "gila, ini saya banget!". Entah kehidupan cinta-cintaan monyet SMP - SMA.ku yang cupu atau tingkat tinggi, hahaha. Nyatanya, nggak ada tipikal sinetron cowok imut jagoan basket nan keren menurutku selama saya berstatus abege. Apalagi, soal kisah cinta jagoan basket sama anak cheerleaders. Faktanya, tidak seindah di sinetron.

Ok, saya itu cupu abis waktu SMP. Bayangin, kelas satu SMP saya lewati dengan rambut super pendek salah potong ala penyanyi dangdut 'Mbah Dukun' , betapa malangnya saya. Pas Kelas dua SMP saya pake kacamata pink, rambut panjang tak terurus, dan nerdy. Pas kelas tiga SMP saya jadi anak yang rajin belajar, nggak termasuk dalam pergaulan 'anak geng populer', pokoknya rumah-sekolah-pulang-main sama sahabat-sahabat-rumah. Selama SMP paling saya cuma naksir sama kakak kelas saya dan teman beda kelas tanpa komunikasi. Bicara saja saya sudah senang sampai melayang.

Syukurnya pas SMA saya dapat kesempatan menjadi 'public attention'. Yah, basicly saya memang suka dengan hal-hal 'go public'. Saya ikut Marching Band sekolah saya dan Alhamdulillah keterima sebagai salah satu colour guard (CG) di angkatan saya. Nah, jadi CG itu salah satu status sebagi cewek cantik di masing-masing angkatan. Mirip-mirip dengan cheerleaders lah yang memang belum ada saat itu di sekolahku. Banyak anggapan miring soal CG dengan segala keartisannya, makanya tetap jadi objek sinis senior juga, hehe.

Saya pikir waktu itu sebagai CG saya akan merajut cinta dengan jagoan basket sekolah nan keren. Nyatanya saya malah sibuk terjatuh dalam lubang hitam yaiu organisasi. Semenjak itu saya jadi tergolong aktif di organisasi-organisasi yang saya ikuti sampai sekarang. Soal kapten basket? get the real, nggak ada yang berhasil nyangkut di mataku. Kalau ada, semenit kemudian membuat il-feel. Memang benar kata temanku Rio, cowok di SMA itu masih main-main dan nggak bisa diminta serius. Sementara saya, tipikal yang nggak mau 'wasting time' sama hal yang main-main. :)

Selain di Marching, saya juga ikut beberapa organisasi lain tapi yang aktif betul-betulan cuma SeEDS (klub debat) dan MATA 17 (mading). Di SeEDs saya lebih sering ikut lomba writing atau story telling dan Alhamdulillah saya sering juara (karena faktor lebay kali ya? hehehe). Sedangkan di mading, saya biasanya nulis artikel "most wanted" dan "high quality jomblo". Ironis sih, promosiin orang tapi 'kasarnya' penulisnya juga nggak laku, hahahaha. :D

Selama di SMA saya berteman dengan segala golongan. Sahabat-sahabat saya nggak cuma dari satu ekskul. Hampir di segala golongan, saya punya sahabat atau paling tidak teman untuk curhat. Hal itu yang membuat saya mati langkah kalau ada masalah yang nggak bisa diceritain sama sahabat yang lainnya apalagi tidak semua diantara mereka saling bersahabat. Di SMA saya sempat punya cerita soal cinta monyet-monyetan sama sahabat saya atau paling tidak yang saya anggap sahabat dan cerita itu membuktikan saya sangat labil, hahaha. Ceritanya berakhir begitu saja dan penuh kelabilan anak SMA *soklabil, haha

Tapi, dengan segala kegilaan dan kelabilan di SMA saya tetap sangat bersyukur bisa melaluinya dengan baik. Toh, di sekolah saya memang tidak ada orang sekeren karakter di sinetron abege-abegean. Jadi, saya nggak rugi juga. :P

Pribadi Sederhana

Saya ingin dikenang sebagai pribadi yang sederhana. Pikiran dan angan saya yang selalu melayang bebas tertuju pada hal yang rumit. Rumit karena terlalu sulit meredakan dan menyesuaikan satu dan hal hal lain agar itu terwujud. Oleh karena itu, saya menahan diri agar bisa menjadi sederhana.

Terkadang orang mengatakan sederhana itu mudah. Tetapi, mereka tidak tahu ego yang ditekan agar kesederhanaan itu muncul. Walau tidak bisa dipungkiri, dengan keserhanaan segala terasa ringan.Kita tidak harus memaksakan sesuatu yang tidak perlu. Tidak perlu memaksakan sesuatu yang tidak penting. Dan tidak penting memaksakan hal yang bukan rezeki atau milik kita.

Adalah suatu kesalahan bila selalu menganggap berlebihan itu sarat akan kekayaan. Tidak semua hal yang besar itu baik untuk kita. Kita tidak perlu bus bila ingin berkendara dengan 2 penumpang. Kita tidak perlu memiliki bila bisa menikmati. Dengan kesederhanaan, kekayaan meliputi setiap langkah. Kekayaan dalam berkreasi. Kekayaan dalam kedewasaan. Kekayaan dalam hati.

Dan dengan segala ketidaksederhanaan yang ada dalam diri saya, saya ingin menjadi pribadi sederhana.

Selasa, 06 Juli 2010

Rencana liburan ke Bali : Backpacker style :D

Tika, pembantu yang sudah kerja di rumahku selama 7 tahun belakangan ini, akan menikah. Itu artinya, dia harus pulang kampung dan tidak kerja lagi di rumahku. Artinya, liburan ini saya terkurung lagi di rumah. Apalagi kalau bukan menjaga nenek dan Dzakiy. Inilah karma yang saya terima ketika liburan karena paling pagi dan telat pulang ke rumah kalau tidak libur.

Hal yang memberatkan liburan panjang nan sepi ini adalah saya tidak bisa sewa film di Video Ezy. Kartu peminjaman Putri raib entah kemana sementara ktp.ku belum jadi. Ktp.ku akan selesai dengan penuh perjuangan pada hari Kamis. Rencanaku sih, saya akan daftar ke video Ezy begitu saya punya ktp. Atas namaku tentunya, supaya tidak merepotkan dan direpotkan Putri kalau mau pinjam film, hehehe.

Liburan ini saya, Dede, Dina dan Kak Herin dibuai-buai dengan angan-angan liburan backpacker style ke Bali. Sejauh ini, kita sudah cari-cari tiket murah walaupun belum dibooking, penginapan murah, dan info-info lainnya tentang liburan murah ke Bali. Kalau diancang-ancang sih per-orangnya nggak lebih mahal dari harga BB bold. Topik liburan ini sudah bikin hapeku hang-nang karena terlalu lancar berlabil ria di group bbm. Walau kita baru ketemu lagi hari ini, serasa liburan berempat terus, hahaha.

Tadi sore sekalian saya buka puasa, kita rapat di POPSA. Saya dan kak Herin sempat ribet cari tempat duduk di POPSA. Bukan karena nggak dapat tempat duduk, melainkan orang alias cewek dan gerombolan keluarganya yang duduk di seberang meja kami jutek sekali mukanya. Dari pengamatanku sih, sepertinya mereka sudah booking tempat di POPSA untuk sekitar 20 orang lebih tapi kenyatanya mereka cuma dapat satu meja sementara meja lainya diambil pengunjung yang lain. Memang terlihat beberapa meja panjang dan bulat yang ditutupi taplak meja merah, berbeda dengan yang lain.

Akhirnya kita pindah ke meja dimana sang mbak-mbak berbaju hitam tidak bisa memamerkan wajah juteknya pada saya dan kak Herin. anehnya, daritadi mas-mas di meja ujung masih nengok ke saya dari tadi. Kalau mataku tidak salah, mungkin itu sepupuku. Kalau bukan Aan, ya Bang Bayu. Pas magrib, saya nelpon ke rumah untuk nayain apa sudah adzan atau belum dan yang jawab itu cowok.

Dini*saya: Halo
Cowok: Halo
Dini: Eh, Aan! ini Dini. Sudah magrib m si situ? lho? kenapa qo di rumahku?
Aan: Ia, sudah magrib mi. Dimana qo ini?
Dini: Coba qo check. Di POPSA k', di pantai. Hhahaha, kagetku. Tadi saya kira qo di sini juga. Ada orang saya kira kau! kebetulannya, hahaha.
Aan: cepat qo pulang!
Dini : oh, iya-iya. sudah dulu nah.

Dengan alibi itu saya mastiin kalau cowok itu orang lain atau Bang Bayu yang jalan dengan teman-temannya yang sudah kerja.

Setelah menentukan budget, kita pun lanjut cari Map dan info travel Bali di Gramedia MP. Dan kita nemuin buku-buku ajaib di sana. Sudah bisa dipastikan, kita histeris kayak cewek-cewek ketemu barang murah bertuliskan 'diskon 70%'. Buku-bukunya bagus dan tentunya bikin angan-angan ke Bali makin kuat. But, we're still labil now, hahaha.

Pas pulang ternyata Papa yang bukain saya pagar. Maunya sih tadi tadi saya minta izin ke Bali sama Papa, tapi saya rasa tadi bukan saat yang tepat. Dan ternyata benar.

Dini: Papa dari kapan pulang, Pa? Dari tadi siang atau tadi magrib. Tadi sore Dini ditanya sama Ma'inda, Dini bilang malam ini papa pulang.
Papa: Papa pulang mi dari tadi. Yang angkat tadi telpinmu waktu magrib itu PAPA!
Dini: AAA?

Papa masuk ke kamarnya dengan ekspresi datar seperti biasa sementara saya kabur ke lantai dua dengan perasaan malu berat. Duh, sudah tidak sopan bicara di telpon, saya juga tadi pulang agak telat (sekitar jam 9 malam). Oalaaa, bagaimana caranya minta izin kalau begini?


Sabtu, 03 Juli 2010

Libur!

Setelah penantian yang cukup lama, kemalasaan, dan kejenuhan kuliah, akhirnya libur telah tiba! yeeeeah! Kalau di komik-komik pe,erannya pasti berucap "fiuuh", hehehe. Liburan ini cukup panjang apalagi tidak ada kegiatan kampus yang wajib diikuti (misalnya: pengkaderan). Dengan bangga sekaligus sedih saya mengumumkan bukan freshman lagi. :D

Ada sedih dan senangnya tidak jadi maba lagi. Sedihnya karena bakal lebih sering di rumah tanpa kegiatan, bukan public attention lagi, dan bukan anak bawang lagi. Tapi, senangnya karena sudah bisa bebas dari keribetan menjadi orang yang hampir selalu dinilai salah. Apalagi, waktu libur akan kosong, sekosong-kosongnya umat! Saya bisa kemana-mana tanpa takut berlebihan :D

Rencanaku dalam liburan ini masih standar : nonton film sewaan. Selain itu, iburan ini saya harus ngurus ktp, atm, dan kartu mahasiswa (masih efek keteledoran dulu). Ada sih, rencana dari teman-teman labilku untuk jalan-jalan ke Bali. Tapi, agak susah terealisasi karenatike lagi mahal-mahalnya akibat anak sekolah juga pada libur. Pergi ke Bali atau tidak, liburan ini cukup panjang dan masih banyak film bagus nagkring di Bioskop. :D