Senin, 12 Juli 2010

Sedikit Cerita tentang Masa Abege :)

Liburan kali ini saya habiskan di depan televisi. Nonton infotaiment yang beritanya diulang-ulang, acara musik yang live tapi kok lipsync, sinetron prime time kesukaan ibu-ibu, sampai sinetron pas sore yang digandrungi abg-abg.an. Dan, oh tidak. Betapa labilku, sekarang saya lagi tertarik sama sinetron abege-abegean lagi alias sinetron "Arti Sahabat". Yup, lagu lama sih alias yang dijual itu cinta-cintaan anak SMA dari segi labilnya mereka. Unfortunatelly, it never exist in my real life. :'(

Sampai sekarang sih cuma liat sekilas sinetron AS itu. Menurut adik sepupuku yang masih SMP, teman-temannya lagi tergila-gila nonton sinetron AS. Cukup membuat saya bernostalgia dengan sinetron masa SMP saya yaitu "Inikah Rasanya?" dan kecupuan serta kelabilan diriku masa itu yang tergila-gila terbuai sinetron abg.an. Betapa saya tergila-gila sama pemain utamanya, well inisial aja ya, GM dan betapa saya merasa kehidupan cinta di SMP saya akan begitu juga. Hahahaha


Ini foto yang berhasil saya dapat dari internet untuk sinetron Arti Sahabat. Pemainnya masih abege *yailah :P


Ini poster satu-satunya yang saya dapat dari Internet untuk sinetron Inikah Rasanya? kalau dilihat dari posternya, ini bukan poster sinetronnya melainkan yang extra stories-nya. :)


Waktu zaman saya SMP, sinteron itu cuma sekali seminggu, jadi kesannya dinanti-nantikan dan sayang banget kalau ketinggalan. Nggak sama sinetron sekarang yang setiap hari dan otomatis jumlah episodenya banyak. Kesannya semua adegan diperpanjang, jadi nggak rugi kalau ketinggalan satu episode. Apalagi sekarang kelihatannya pengambilan gambarnya nggak kayak dulu, sekarang cuma seadanya. Paling yang kelihatan cuma muka pemainnya itupun dalam satu adegan para pemain tidak satu frame. Tapi, syukurnlah sinetron AS nggak gitu. Selidik punya selidik, ternyata sama-sama dibuat dalam satu rumah produks sama IR?, pantas.

Lanjut soal sinetron abege vs kehidupan nyata saya, rasanya tidak ada sinetron yang pas dengan saya. Paling tidak, yang bisa membuat saya berkata dalam hati "gila, ini saya banget!". Entah kehidupan cinta-cintaan monyet SMP - SMA.ku yang cupu atau tingkat tinggi, hahaha. Nyatanya, nggak ada tipikal sinetron cowok imut jagoan basket nan keren menurutku selama saya berstatus abege. Apalagi, soal kisah cinta jagoan basket sama anak cheerleaders. Faktanya, tidak seindah di sinetron.

Ok, saya itu cupu abis waktu SMP. Bayangin, kelas satu SMP saya lewati dengan rambut super pendek salah potong ala penyanyi dangdut 'Mbah Dukun' , betapa malangnya saya. Pas Kelas dua SMP saya pake kacamata pink, rambut panjang tak terurus, dan nerdy. Pas kelas tiga SMP saya jadi anak yang rajin belajar, nggak termasuk dalam pergaulan 'anak geng populer', pokoknya rumah-sekolah-pulang-main sama sahabat-sahabat-rumah. Selama SMP paling saya cuma naksir sama kakak kelas saya dan teman beda kelas tanpa komunikasi. Bicara saja saya sudah senang sampai melayang.

Syukurnya pas SMA saya dapat kesempatan menjadi 'public attention'. Yah, basicly saya memang suka dengan hal-hal 'go public'. Saya ikut Marching Band sekolah saya dan Alhamdulillah keterima sebagai salah satu colour guard (CG) di angkatan saya. Nah, jadi CG itu salah satu status sebagi cewek cantik di masing-masing angkatan. Mirip-mirip dengan cheerleaders lah yang memang belum ada saat itu di sekolahku. Banyak anggapan miring soal CG dengan segala keartisannya, makanya tetap jadi objek sinis senior juga, hehe.

Saya pikir waktu itu sebagai CG saya akan merajut cinta dengan jagoan basket sekolah nan keren. Nyatanya saya malah sibuk terjatuh dalam lubang hitam yaiu organisasi. Semenjak itu saya jadi tergolong aktif di organisasi-organisasi yang saya ikuti sampai sekarang. Soal kapten basket? get the real, nggak ada yang berhasil nyangkut di mataku. Kalau ada, semenit kemudian membuat il-feel. Memang benar kata temanku Rio, cowok di SMA itu masih main-main dan nggak bisa diminta serius. Sementara saya, tipikal yang nggak mau 'wasting time' sama hal yang main-main. :)

Selain di Marching, saya juga ikut beberapa organisasi lain tapi yang aktif betul-betulan cuma SeEDS (klub debat) dan MATA 17 (mading). Di SeEDs saya lebih sering ikut lomba writing atau story telling dan Alhamdulillah saya sering juara (karena faktor lebay kali ya? hehehe). Sedangkan di mading, saya biasanya nulis artikel "most wanted" dan "high quality jomblo". Ironis sih, promosiin orang tapi 'kasarnya' penulisnya juga nggak laku, hahahaha. :D

Selama di SMA saya berteman dengan segala golongan. Sahabat-sahabat saya nggak cuma dari satu ekskul. Hampir di segala golongan, saya punya sahabat atau paling tidak teman untuk curhat. Hal itu yang membuat saya mati langkah kalau ada masalah yang nggak bisa diceritain sama sahabat yang lainnya apalagi tidak semua diantara mereka saling bersahabat. Di SMA saya sempat punya cerita soal cinta monyet-monyetan sama sahabat saya atau paling tidak yang saya anggap sahabat dan cerita itu membuktikan saya sangat labil, hahaha. Ceritanya berakhir begitu saja dan penuh kelabilan anak SMA *soklabil, haha

Tapi, dengan segala kegilaan dan kelabilan di SMA saya tetap sangat bersyukur bisa melaluinya dengan baik. Toh, di sekolah saya memang tidak ada orang sekeren karakter di sinetron abege-abegean. Jadi, saya nggak rugi juga. :P

3 komentar :

Unknown mengatakan...

inikah rasanya? hahahaa.. jaman esempeku itu...
ternyata masih ada sinetron anak2 SMP sekarang? sy kira sinetron2 orang tua semua ji sekarang yg ada...

Dini Anggreini mengatakan...

@fadlanous:
tidak ada, kak. cuma sinetron anak SMA. Tapi, teman-teman sepupuku yang SMP suka sekali, hahaha
pasti kita' suka nonton Inikah Rasanya, toh kak?
hahaha, ngaku mi kak :p

Unknown mengatakan...

ahhhh... ndaknya..
teman-temanku ji waktu SMP dulu yang heboh sekali kalo cerita...