Sabtu, 18 Agustus 2012

Usai


Dan, begitulah. Telah selesai dan sempurnalah kisah seorang kakek dan cucunya. Kisah pendewasaan yang penuh liku-liku. Kisah tentang seorang gadis dengan harapan, pembelajaran, dan kesalahpahaman. Tentang usaha untuk menyamakan langkah dan memperbaiki diri agar pantas.
Hati ini mengaku sudah tak ada tersisa lagi, telah usai. Tapi ketika betul-betul telah sampai waktunya, pipi ini tetap basah. Seakan selama ini telah siap menunggu saat ini. Rasanya perih seperti ketika luka lama yang dicungkil dan diberi asam lagi. Ternyata memang ini saatnya.
Sekarang hanya ada setitik kecil di hati yang meronta seakan masih percaya keajaiban itu ada. Lalu dimana tadi semua cerita untuk yang lain? Dimana dirimu? Gadis ini takut terlarut lagi. Semoga ini cuma efek kelegaan setelah sekian lama.

Menatap ke cermin, masih tertempel memo kuning itu. Yah sudahlah, toh sudah berakhir. Saatnya melepaskan tempelan memo artinya :')

3 komentar :

tenriswahid mengatakan...

hohohohoho...... semangat buat yg ditgl opa... it's time for 'S' to show up ^_^ . miss dindon . . .

Dini Anggreini mengatakan...

hehe cerita lama, Ten. Sekarang sudah lupa tuh :p *sok *doakeun

outbound Malang mengatakan...

salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
Bersabarlah dalam bertindak agar membuahkan hasil yang manis.,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.